Posisi sekuritas di rekening marjin dapat berupa long,flat atau short. Posisi sekuritas “long” berarti investor masih mempunyai sekuritas (positip). Jika semua sekuritas sudah terjual, ini disebut dengan posisi datar (flat). Rekening marjin akan menjadi negatif atau pendek (short) jika terjadi penjualan pendek (short sale) yaitu investor meminjam sekuritas dari broker (sehingga rekeningnya menjadi negatif) untuk dijual kepada investor lain. Ide penjualan pendek adalah jual sekarang dengan harga mahal, beli nanti kalau harganya sudah murah (sell high/buy low).
Investor dapat menggunakan tiga macam bentuk dari order (amanat), yaitu market order, limit order dan stop order.
1. Market order.
Investor dapat menginstruksikan kepada brokernya untuk menjual atau membeli sekuritas segera pada harga pasar yang terbaik.
Order semacam ini disebut dengan market order. Harga pasar yang terbaik untuk membeli adalah pada harga terendah (ask) dan untuk menjual adalah pada harga tertinggi (bid).
2. Limit order.
Dengan limit order, investor menetapkan harga maksimum tertinggi yang boleh dibeli dan harga minimum terendah yang boleh dijual.
3. Stop order.
Stop order sebenarnaya adalah memo dan akan menjadi market order jika sekuritas mencapai harga yang tertentu. Misalnya suatu stop order untuk menjual pada Rp. 2.000,- akan menjadi market order jika harga sekuritas turun menjadi Rp. 2.000,-. Sebaiknya stop order untuk membeli sekuritas pada harga Rp. 2.500,- akan mejadi market order jika harga sekuritas naik mencapai Rp. 2.500,-.
Limit order dan stop order umumnya digabung dengan instruksi-instruksi tambahan sebagai berikut ini:
-Day order. Order ini hanya berlaku pada hari order diberikan.
-Good-till-canceled (GTC). Order ini mengijinkan broker untuk menggunakan judgment di dalam menentukan kapan order harus dieksekusi.
Broker tidak (not held) bertanggung jawab atas judgment yang dilakukannya.
-Participate but do not initiate (PNI). Instruksi kepada broker untuk menjual atau membeli selama harga sekuritas tidak berubah.
-All or None (AON). Investor menginginkan untuk membeli atau menjual dengan harga yang sudah ditentukan sejumlah lembar tertentu semuanya (all) sekaligus atau tidak (none) sama sekali.
-Immediate or cancel (IOC). Investor menginginkan semua atau sebagian order diekseksi segera (immediate) setelah order diterima dan sebagian sisanya yang tidak dapat dieksekusikan untuk segera dibatalkan (cancel)
-Fill or Kill (FOK). Sama dengan IOC, tetapi semua order (tidak boleh sebagian saja) harus dieksekusi . Jika broker tidak dapat mengeksekusi semua order segera setelah diterima, order ini harus segera dibatalkan.
OTC Market
Over The Counter (OTC) market merupakan pasar modal untuk perusahaan yang lebih kecil dibandingkan dengan yang terdaftar di stock exchange. Jika di stock exchange menggunakan system lelang, maka di OTC digunakan system negosiasi (tawar-menawar) antara investor dan dealer. Oleh karena tu OTC market sering juga disebut dengan pasar negosiasi (negotiated market).
OTC market terdiri dari jaringan dealer yang siap membeli dan menjual sekuritas. Dealer berbeda dengan broker. Jika broker menerima komis, maka dealer mendapatkan laba dari perbedaan harga jual dan harga beli. Broker menerima komisi karena broker hanya sebagian perantara menemukan penjual dan pembelian dan broker tidak membeli sekuritas. Sebaliknya dealer mendapatkan keuntungan karena dealer membeli sekuritas bersangkutan untuk dijual kembali.
Di Indonesia, OTC market adalah bursa parallel yang didirikan pada tahun 1989. Di Amerika Serikat, OTC market yang terkenal adalah Nasdaq. Pertama kali Nasdaq merupakan singkatan dari National Association of Securities Dealer Automated Quatation System. Sekarang pihak Nasdaq menyatakan bahwa Nasdaq bukan lagi sebagai singkatan. Tidak seperti halnya NYSE, Nasdaq tidak mempunyai lokasi yang khusus, tetapi terdiri dari dealer yang dihubungkan dengan jaringan computer. Dealer melakukan bisnis langsung dengan investor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Buon commento sono apprezzati